![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiZgBhie_b4YSMi3pMcaMxDoHvXVIh2seR2fiML83qXI15mVujkzplpNeKpy2K45-1q2B0dyLwEs-S-rDtE3Pzp6U-EoMEmMCpTCEEN24hKuLJp6HsPvxpGmcVOgnx3LgIJCHMi8LID85A/s1600/anti-israel.jpg)
dakwatuna.com - Dunia membenci ‘Israel’ kecuali
anggota Kongres Amerika Serikat yang dibeli oleh lobi Yahudi. Tepatnya,
ini bisnis bukan senang. Sebab gerakan anti ‘Israel’ di Amerika semakin
kencang. Setiap hari muncul isu soal ini. Likud Amerika terkadang
meminta agar menyerang mereka yang mengkritik penjajah Zionis, mengusir
atau membunuh mereka.
Kolumnis Yahudi Amerika Jacob Helborn menerbitkan artikel tentang
“citra ‘Israel’ yang terguncang” di dunia. Mantan Dubes Amerika di
Riyadl, Chash Vierman mengomentari artikel di atas bahwa ada dua
pertanyaan tentang ‘Israel’; pertama, apakah negara ini mampu bertahan
menjadi negara demokratis sementara ia menguasai dan memerintah pemeluk
agama lainnya dengan kekerasan dan menghalangi proses perdamaian? Kedua,
bagaimana isolasi (boikot) dunia kepada ‘Israel’ atau di Amerika secara
khusus akan berpengaruh kepada negara Zionis ini?
Ada sejumlah artikel dan kolom senada, sebagian besarnya ditulis oleh
Yahudi Amerika. Namun saya tidak ingin teoritis karena hanya memberikan
contoh terbatas di dunia seperti yang diungkap oleh media Likud
Amerika.
Majalah Commentari yang juga berafiliasi kepada Likud juga dengan
pongah mengatakan, ekstrimisme dan anti ‘Israel’ mengancam Eropa.
Majalah ini menyerang keras museum Joe de Boom Perancis yang didanai
pemerintah memamerkan gambar 68 syuhada Palestina yang gugur dalam
melawan penjajah Zionis. Juga menyerang Asosiasi Buruh Inggris karena
melarang anggotanya berkunjung ke ‘Israel’ sebagai salah satu program
asosiasi “sahabat ‘Israel’” yang menyerukan kerjasama dengan ‘Israel’.
Asosiasi Buruh Inggris ini melakukan voting soal boikot Israel baik dari
masyarakat atau umum.
Dari Perancis, Inggris hingga Kanada yang memberikan Liga McGill yang
terkenal di sana memberikan gelar doktor kehormatan kepada guru besar
Amerika Judith Butler salah satu bintang yang mengusung kampanye akademi
anti ‘Israel’.
Butler, menurut media Likud Amerika, tercatat sebagai penyerang
negara ‘Israel’ (dan diskriminasi nya) dan dukungannya terhadap boikot
akademi dunia terhadap perguruan-perguruan tinggi ‘Israel’. Butler
pernah ke Tepi Barat dan ikut dalam unjuk rasa menentang kekerasan
‘Israel’ yang menyerang perempuan-perempuan Palestina. Bahwa Butler
menolak adanya negara ‘Israel’ yang berdiri di samping negara Palestina.
Di Amerika, setiap perguruan tinggi di sana ada organisasi pelajarnya
yang membela dan simpati kepada Palestina dan menuntut boikot ‘Israel’,
dan menarik semua investasi di sana serta menerapkan sanksi kepada
negara penjajah ini. Media-media Likud Amerika bicara soal konferensi
lintas agama yang digelar lembaga Islam di Amerika Utara di California.
Media Likud Amerika menyerang lembaga ini dengan tudingan mendukung
“terorisme” yang dimaksud adalah gerakan Hamas. Bahkan Rabi-rabi Yahudi
ikut dalam pertemuan bersama kelompok Kristen bahwa setiap yang
mengkritik ‘Israel’ berarti mendukung terorisme. Padahal sebenarnya
‘Israel’ adalah induk terorisme dan negara Apartheid satu-satunya yang
tersisa di dunia. (bsyr/infopalestina)
Redaktur: Yasir Amri
0 comments: